Skip to main content

Fingerstyle Guitar | Hopewasteland - Bisu Samar

Sesi Rekam Hopewaseland

Bung Dayat, kawan SMA saya yang hingga kini kami masih sering bermusik bersama tengah tahun lalu mebghubungi saya, ia hendak mengerjakan EP untuk project terbarunya. Dulunya ia sudah mengeluarkan beberapa album untuk project perdananya dengan nama Restorasi (mirip dengan nama band saya yaa namanya xD). Entah untuk alasan apa ia telah mengumumkan bahwa Restorasi ini tidak berlanjut dan kemudian ia membuat project bernama Hopewasteland.

Dayat pun datang ke studio saya. Untuk kedatangan pertama ini Dayat hendak mengisi bagian drum dari lagu - lagunya. Di EP yang ia rencanakan berisi 4 lagu, ada 2 lagu yang memerlukan isian drum. Meskipun drum bukanlah instrumen utamanya, saya perhatikan semakin ke sini Dayat semakin luwes memainkan drum. Selalu beda memang rasanya mendengarkan permainan orang yang mengerti rhytm dengan mereka yang separo - separo. 

Di sesi berikutnya, beberapa minggu kemudian, Dayat datang bersama Karin. Mereka mempersiapkan diri untuk merekam vokal. Ditengah kesibukannya mempersiapkan Ujian Nasional kala itu, cukup salut saya dengan kemauan Karin untuk meluangkan waktu dan berkarya bersama. Di sesi rekam vokal ini saya cukup terkagum bagaimana Dayat mendirect Karin dalam mengolah vokalnya, ia mencari suara spesifik yang unik dari Karin. Awalnya sih ditelinga saya seperti fals & berasa nahan. Seolah Karin ini kurang lepas nyanyinya. Tapi setelah saya perhatikan seksama lagi lama - lama nikmat juga, dan barulah saya menyadari ternyata ini yang dicari oleh bung Dayat.

Beberapa bulan setelah mereka merilis EPnya ini, saya iseng untuk mencoba memainkan salah satu lagu mereka ke dalam aransemen gitar tunggal, kali itu bertepatan juga saya hendak menyiapkan live performance untuk acara Kitakustik di KITA anak negeri. Lucunya di sini saya baru menyadari betapa indahnya bung Dayat merangkai melodi dibalut dengan rima yang indah di lagu ini. Untuk kalian yang mengikuti perjalanan musik Dayat dari masa Restorasi, saya setuju dengan statement Cahya bahwa di lagu ini adalah salah satu momen pendewasaan lirik & komposisi bung Dayat.


Salam Kasih

~ Kakanuks



Comments

Popular posts from this blog

#BincangFingerstyle bersama See N See Guitar

Cressentia (kiri) & Cornel (kanan) Mari saya kenalkan teman - teman dengan See n See guitar. sebuah duo asal Yogyakarta yang beranggotakan Cornelius Prapaska  dan Cresentia Murniastuti. Tak hanya menampilkan permainan gitar selayaknya duo pada umumnya, pasangan ini kerap menampilkan atraksi unik yang gerakan dan posisinya dimungkinkan karena mereka pun adalah sepasang suami istri. ;) Aktif di Youtube dan mbak Cresentia sendiri adalah salah satu yang sangat vokal dan membantu di grup komunitas IFGC membuat saya semakin penasaran dengan See n see guitar ini. Berikut adalah interview saya dengan see n see guitar, selamat membaca ;) N: Background masing - masing personil? S : Cornel : Kelahiran Sidareja, Cilacap. Belajar gitar sejak umur 8 tahun dengan ayahnya yang juga senang musik. Sejak kecil banyak menjuarai berbagai lomba gitar. Lulus SMA lalu menempuh pendidikan musik di Institut Seni Indonesia Yogya dengan instrumen mayor gitar klasik. Dan berhasil mendpt

#BincangFingerstyle with Nathan Fingerstyle

Reading time : 5 menitan paling broo Waktu senggang seperti ini terkadang membuat saya terpikir akan hal –hal konyol, ya tapi  tak apalah, semoga kekonyolan ini masih dalam koridor yang dapat memberi manfaat buat sekitar. =)) Berawal dari keheranan saya dengan banyaknya like dari setiap post facebooknya, kalian dapat cek sendiri, rata2 post dia likenya sekitar 300an, dan itu untuk post apa pun, kalau untuk post video youtubenya biasanya lebih dari angka itu.  S aya pun iseng nge-stalk beberapa post lain dari fb dan juga youtube dia. Yang bikin tambah penasaran lagi, dia sempat ngepost foto dia dengan tulisan ‘mohon maaf yang bisa request donatur only, donasi yuk!” L angsung terpikir oleh saya, wah ini orang kreatif juga yaa, request lagu fingerstyle aja bisa jadi duit loh. Lebih dari 6000 subscriber, mempunyai sebuah video yang sedikit lagi mencapai 400.000 views, tampaknya dia cocok jadi narasumber perdana saya dalam artikel fingerstyle ini. Yuk langsung aja,

#BincangFingerstyle Si Plankton : Luhung Swantara

Emang kecil sih posturnya, tapi jangan salah sangka, kalau udah main gitar kalian bakal merasakan enerji yang hebat terpancar dari dirinya. Pertama kali menemukan video permainannya ialah di grup facebook IFGC, kala itu ia ngepost permainan nya bersama grup yang bernama inabeat. Secara konsep video sederhana sih, gitar dan drum memainkan komposisi yang bernuansa etnik. Jujur, kesan pertama saya melihatnya di video ini, "wah ini orang cool juga !" Dari situ saya mengajaknya ngobrol via chat fb, sungguh kebetulan tidak jauh dari hari itu, dia merencanakan untuk pergi ke Jakarta untuk keperluan bertemu seorang teman dari Jepang. Wah saya langsung tawarkan saja untuk mampir ke basecamp kami di Bintaro. Berikut adalah wawancara singkat via watsapp yang berlangsung selama 2 hari ( :v ) bersama Luhung “Plankton” Swantara. Kapan hung pertama kali mengenal musik? Sejak lahir, musik2 tradisional, macapat, gamelan gitu awalnya, ortuku orang seni tradisional soalnya