Skip to main content

#BincangFingerstyle Daniel Asbun : Bukan Sembarang Otaku

Humoris, usil, namun karismatik. Begitulah Asbun di mata saya. Walau hanya bertemu langsung dalam beberapa kesempatan, itu pun dalam waktu yang cukup singkat, saya merasakan aura yang hebat terpancar dari dirinya. Jujur sekarang ini dia termasuk salah satu gitaris yang menginspirasi saya. Tidak kurang dari 3 aransemennya sudah saya kulik. 

Hal yang lebih menyenangkan lagi ialah Asbun rajin membuat tab, yang tentunya memudahkan kami, gitaris–gitaris untuk mengulik aransemen buatan dia. Tidak sedikit juga saya temui, ketika mengadakan gathering di berbagai tempat, teman–teman IFGC  memainkan aransemen Asbun, entah itu lagu skyrim, bunda, ada band, dan masih banyak lagi. Pada momen itulah saya yakin, sungguh menarik apabila saya dapat mewawancara asbun untuk berbagi pengalaman, perjalanan ia dalam bermusik hingga kini ia menjadi salah satu sosok youtuber favorit pemirsa fingerstyle. Berikut hasil wawancara saya dengan Daniel Adhi Wijaya a.k.a MrAsbun. 



Selamat malam Asbun, bisa ceritakan bagaimana awal kamu mengenal musik?

Dulu kenal musik pas Sekolah Dasar (SD), di sekolah ada pelajaran musik. Di sana saya belajar alat musik recorder alias suling. Sempat belajar suling, saya merasa kok alat musik ini kurang cool ya, dari situ saya minta diajarin gitar sama sepupu saya. Jaman itu lagu yang lagi ngehits ialah karya Sheila On 7, saya masih ingat kala itu belajar lagu Sephia.

Sudah belajar petikan atau strumming saja pada saat itu?

Dulu masih genjreng–genjreng, saya menggunakan gitar yamaha g225, sebuah gitar tua yang ada di rumah saya. Satu hal yang menarik ialah saat itu saya sudah belajar progresi chord. Hal ini terbawa hingga sekarang saya suka memasukkan modulasi pada aransemen saya. Tidak hanya diajari satu arah, pada usia itu saya sudah mencoba mengulik lagu sendiri, menggunakan pendengaran. 

Bagaimana kamu mengenal musik klasik?

Wah, kalau yang ini sih ceritanya salah jurusan. Dulu awalnya saya demen ngeband sama teman–teman SMP. Awalnya saya ingin les gitar elektrik, namun oleh bokap didaftarkannya les klasik di Yamaha. Awalnya saya nggak begitu demen sama tuh barang. Dulu guru pertama saya ialah Anton Asmonodento. Nah, ketika 2 bulan setelah saya les, saya diajakin ikutan lomba sama mas Anton. Di sana, saya melihat banyak peserta lain yang udah jago–jago. Dari situlah saya jadi tahu bahwa klasik itu keren. Dari momen itu pula saya jadi ketagihan main klasik.

Terinspirasi teman–teman di lomba yang sudah mahir, tahun depannya saya ikut lagi perlombaan tersebut. Saya dapet juara 1 tingkat nasional untuk kategori umur dibawah 17 tahun. Kala itu tahun 2003 saya sedang menginjak kelas 2 SMP.

Setahun belajar sama mas Anton, lalu aku belajar sama mas Woody Satyadarma. Sama mas Woody ini aku satu tahun juga, abis itu baru sama mas Rahmat Rahardjo. Saya belajar sama mas Rahmat cukup lama, sampai lulus SMA. Beberapa hal yang menarik dari mas Rahmat ini ialah aku kagum juga sama rekam jejaknya. Sekitar 2 tahunan aja aku ngulik posisi dan bentuk kuku yang ideal untuk mencari tone color dari petikanku. Mungkin teman–teman klasik di sini pasti tau tentang mengamplas kuku untuk membuat shape nya prima. 

Lulus SMA masuk STAN, saya dengar kamu sempat vakum gitaran ya?

Ya saya rasa mungkin faktor lingkungan dan padatnya kuliah saat itu, di sana saya nggak punya teman untuk main klasik, tapi tetap saya sempat untuk sekali mengikuti lomba di Bandung, seingat saya kala itu saya semester 3 di kampus, dan saya dapat nomor 2 dari perlombaan tersebut. 

Kapan memulai channel youtube?

Upload pertama waktu saya kuliah, abis itu vakum lama. Baru mulai lagi saat saya sudah dinas di Ruteng. Di Ruteng, ketika weekend, saya banyak memiliki waktu luang, teman – teman yang tahu saya bermain gitar mensupport saya untuk kembali mengaktifkan channel Youtube, jadilah saya aktif kembali.

Dari dulu saya adalah orang yang single fighter, saya melakukan semuanya sendiri, dari aransemen, rekam audio video hingga editing dan juga upload ke Youtubenya. Kala itu saya membawa silent guitar, gitar ini sengaja saya beli karena praktis, tentu sebagai gitaris, kemana kita pergi untuk jangka waktu yang lama kita pasti akan rindu gitaran. Respon serta komen positif dari Youtuber lain lah yang membuatku makin semangat gitaran.

Sedikit mundur nih, bagaimana asal usul nama Asbun ya?

Itu julukan saya waktu SMA, dulu aku emang orangnya ceplas–ceplos, sesuai namanya yaa asal bunyi. Teman–teman di SMA lebih mengenalku dengan nama itu. Maka dari itu jadilah namanya asbun. Gitarannya juga asal bunyi khan ?! :p

Dorongan dari teman serta respon yang positif membakar semangatmu gitaran

Ya, banyak komen–komen positif. Berarti aku berhasil menghibur orang, dan menjadi orang bermanfaat. Saat ada yang minta dibuatin tab, saya juga masih belajar untuk membuatnya, jadi saya buat saja dan di share secara gratis. Saya ingin menerapkan prinsip hidup yang diajarkan pas SMA “man for others“ dengan itu hidupku jadi lebih bermanfaat untuk orang lain.

Mimpi seorang asbun dalam bermusik

Jujur waktu SD saya bercita-cita jadi musisi, namun sekarang mungkin saya sedang berada di jalur yang lain. Tapi saya bangga masih bisa jadi Youtuber yang aktif. Balik ke tahun 2003 saya dulu mengenal Jubing dari web geocities. Pak Jubing bagi–bagi partitur aransemennya di sana, hal itu sungguh menginspirasi saya. 

Lagu favorit asbun (pertanyaan titipan Lazuardi Is)

Kalo lagu klasik saya paling suka Caprice 24 Paganini, untuk lagu Otaku saya pilih Pegasus Fantasy, dan masih banyak lagu–lagu favorit lainnya terutama di genre soundtrack games dan anime.

Tips ngaransemen lagu (pertanyaan titipan Ramana Putra dan Dafa Listo Mandasya)

Cari kerangkanya! (melodi dan iringan) sisanya fantasi!

Pesan untuk teman–teman dan fans di luar sana

Buat temen–temen yang baru belajar, nikmati dan rasakan prosesnya. Pokoknya tetap belajar dengan penuh passion! Nggak ada yang instan, semua butuh proses!

Buat yang malu–malu share karya, nggak perlu malu kalau main gitar, selama kamu masih pake celana. xD 



Sekian hasil wawancara saya dengan MrAsbun, untuk teman – teman yang punya ide, kritik atau saran, jangan sungkan lho yaa untuk kontak saya via email ataupun jejaring sosial. Informasi tambahan juga, Asbun ini berencana untuk nikah tahun depan lho, mari kita doakan semoga rencananya berlangsung lancar. Aamiin.

berikut link ke channel youtube MrAsbun untuk teman - teman yang ingin menikmati petikan merdunya.


Sampai jumpa di episode #BincangFingerstyle berikutnya

~Nukie 

Comments

Popular posts from this blog

#BincangFingerstyle bersama See N See Guitar

Cressentia (kiri) & Cornel (kanan) Mari saya kenalkan teman - teman dengan See n See guitar. sebuah duo asal Yogyakarta yang beranggotakan Cornelius Prapaska  dan Cresentia Murniastuti. Tak hanya menampilkan permainan gitar selayaknya duo pada umumnya, pasangan ini kerap menampilkan atraksi unik yang gerakan dan posisinya dimungkinkan karena mereka pun adalah sepasang suami istri. ;) Aktif di Youtube dan mbak Cresentia sendiri adalah salah satu yang sangat vokal dan membantu di grup komunitas IFGC membuat saya semakin penasaran dengan See n see guitar ini. Berikut adalah interview saya dengan see n see guitar, selamat membaca ;) N: Background masing - masing personil? S : Cornel : Kelahiran Sidareja, Cilacap. Belajar gitar sejak umur 8 tahun dengan ayahnya yang juga senang musik. Sejak kecil banyak menjuarai berbagai lomba gitar. Lulus SMA lalu menempuh pendidikan musik di Institut Seni Indonesia Yogya dengan instrumen mayor gitar klasik. Dan berhasil mendpt

#BincangFingerstyle with Nathan Fingerstyle

Reading time : 5 menitan paling broo Waktu senggang seperti ini terkadang membuat saya terpikir akan hal –hal konyol, ya tapi  tak apalah, semoga kekonyolan ini masih dalam koridor yang dapat memberi manfaat buat sekitar. =)) Berawal dari keheranan saya dengan banyaknya like dari setiap post facebooknya, kalian dapat cek sendiri, rata2 post dia likenya sekitar 300an, dan itu untuk post apa pun, kalau untuk post video youtubenya biasanya lebih dari angka itu.  S aya pun iseng nge-stalk beberapa post lain dari fb dan juga youtube dia. Yang bikin tambah penasaran lagi, dia sempat ngepost foto dia dengan tulisan ‘mohon maaf yang bisa request donatur only, donasi yuk!” L angsung terpikir oleh saya, wah ini orang kreatif juga yaa, request lagu fingerstyle aja bisa jadi duit loh. Lebih dari 6000 subscriber, mempunyai sebuah video yang sedikit lagi mencapai 400.000 views, tampaknya dia cocok jadi narasumber perdana saya dalam artikel fingerstyle ini. Yuk langsung aja,

#BincangFingerstyle Si Plankton : Luhung Swantara

Emang kecil sih posturnya, tapi jangan salah sangka, kalau udah main gitar kalian bakal merasakan enerji yang hebat terpancar dari dirinya. Pertama kali menemukan video permainannya ialah di grup facebook IFGC, kala itu ia ngepost permainan nya bersama grup yang bernama inabeat. Secara konsep video sederhana sih, gitar dan drum memainkan komposisi yang bernuansa etnik. Jujur, kesan pertama saya melihatnya di video ini, "wah ini orang cool juga !" Dari situ saya mengajaknya ngobrol via chat fb, sungguh kebetulan tidak jauh dari hari itu, dia merencanakan untuk pergi ke Jakarta untuk keperluan bertemu seorang teman dari Jepang. Wah saya langsung tawarkan saja untuk mampir ke basecamp kami di Bintaro. Berikut adalah wawancara singkat via watsapp yang berlangsung selama 2 hari ( :v ) bersama Luhung “Plankton” Swantara. Kapan hung pertama kali mengenal musik? Sejak lahir, musik2 tradisional, macapat, gamelan gitu awalnya, ortuku orang seni tradisional soalnya